97. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR DALAM USAHA MEMBANGUN OPTIMISME
1.PENDAHULUAN
Berpikir kedalam optimisme berarti mengungkapkan keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan sekaligus mengungkapkan harapan baik di segala hal.
Oleh karena itu, orang hanya bisa dengan berkembang jikalau ia bisa mengatasi kesukaran-keukaran karena itu harus bertekun dengan tekad maju terus,meskipun mendapat pukulan-pukulan dan rintangan. Makin besar kesulitan, makin bear kemuliaan. Penderitaan dan esusahan hidup adalah pengalaman yang berharga dan membuat seseorang berjiwa besar. Tidak ada jalan yang senang menuju jalan keberuntungan hidup.
Marilah kita menyimak „Optimisme Dalam Kehidupan Nabi dan ahabat“, dimana semua sikap Nabi Saw. Sarat dengan optimisme, kabar gembira, pransangka baik kepada Allah dan perasaan tenteram dengan pertolongan yang telah dijanjikan Allah Swt. Jika kita kaji sikap Nabi sejak hijarah dari Makkah ke Madinah, kita akan menemukan optimisme senantiasa melekat dalam diri beliau sepanjang hayatnya.
Untuk mengungkapkan wujud optimisme diperlukan pemahaman sarana yang dapat menggerak pikiran ke arah yang kita maksudkan, dalam hal ini disebut melalui:
Pertama , apa yang disebut dengan optimisme dengan nama-nama yang baik, bayang seorang muslim harus berhati-hati dalam memberi nama , khususnya nama anak-anak perempuan. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan keislamnya karena Allah telah menamai kita kaum muslim sebagaimana dalam firmanya, QS. 22 : 78“ Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.“
Seperti halnya Rasullah saw. Mengubah nama kota Yatsrih menjadi Madinah
Kedua, optimisme dengan kata-kata yang baik, Kata-kata yang baik
Merupakan landasan dalam berintraksi dengan orang lain, oleh karena itu ungkapan kata perlu kita pelajari untuk menempatkan pada suatu situasi dan kedaan tertentu. Renungkan yang terungkap dala QS. 14 : 24-Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, 25 „pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.“
Ketiga, optimisme dengan mimpi baik. Artinya Mimpi yang baik merupakan kabar gembira dari Allah ; sedangkan mimpi yang menyedihkan (buruk) itu dari setan dan mimpi yang bersumber dari bisikan jiwa seseorang.
Sejalan dengan ungapan diatas, maka renungkan apa yang terungkap dalam QS. 10 : 54“ Dan kalau setiap diri yang zalim (musyrik) itu mempunyai segala apa yang ada di bumi ini, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Dan telah diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dianiaya
2. MEMASUKI PIKIRAN OPTIMISME
Pikiran-pikiran yang digerakkan oleh kekuatan unsur jiwa dalam bentuk kesadaran, kecerdasan dan akal yang dituntun oleh berpikir ketaatan (hubungan Tuhan) dan dan berpikir positip (manusia) akan mampu memberi sinar yang positip kedalam hati berarti terbuka pintu- pintu apa yang disebut dngan :
Pertama, mampu mengalahkan gejala penyakit artinya ada satu kekuatan yang mamu mendorong kedalam daya kemauan yang kuat dalam usaha mengoptimalkan keshatan secara umum, fisik dan psikis karena ia tetap merasa berbahagia dalam suasana apapun.
Oleh karena itu, dalam mengisi perjalanan hidup abadinya dengan penuh keridaan dan ketenteraman, dia menikmati hidup apa adanya, merasa puas dengan rezeki anugerah Allah Swt, snatiasa tersenyum, kadang geli dan tertawa tapi tidak berlebihan. Jadi dalam kamus hidupnya tidak mengenal rasa takut, pesimisme atau memandang buruk hari esok sehingga dia mampu menuntun apa yang dikerjakan dari hasil pikirannya sendiri sambil menadah tangan atas kebesaran Allah Swt. atas kehendaknya.
Kedua, mampu menjalani hidup abdi dengan percaya bahwa RUH (rahsia umur hidup) berada di tangan-Nya, artinya jiwa yang tenteram selalu berhubungan erat dengan perasaan optimisme, sehingga dia mampu melawan penyakit berarti memberi daya dorong kedalam seluruh tubuh, dari hasil penelitian membuktikan bahwa orang yang optimis lebih mampu menghadapi beragam penyakit kronis, dengan kekuatan pikiran tersebut bahwa orang yang apang dada dan optimisme dalam memandang masa depan akan hidup lebih panjang daripada orang-orang yang hidup resah. Orang yang mengkhawatirkan masa tua tampak lebih cepat tua.
Selain dari hasil riset, kita katakan orang islam memegang teguh agamanya dan senantiasa mendekatkan diri kepada Alah Swt., mampu mengontrol unsur-unusr kehidupannya dan merancang masa depan yang penuh optimisme, sebab dia hidup sesuai realitas yang dihadapinya dan mengambil berbagai sebab yang telah di jamin oleh Allah Swt, kemudian dia bekerja sekuat tenaga hingga mencapai target yang diharapkannya.
Ketiga, membangun kebiasaan kedalam unsur jiwa optimis, artinya membangun daya kemauan yang kuat seehingga menjadi kebiasaan dalam keinginan yang mendarah daging dalam diri muslim. Secara bertahap dia menjalankan tahapan-tahapan optimisme hingga puncaknya dengan demikian bagi orang-organg yang optimimelah yang mampu membuat sejarah, memimpin ummat dan menuntun generasi penerus lebih-lebih dalam keturunan lurusnya.
Orang-orang pesimis tidak mampu membangun kehidupan normal dan kebahagian hakiki dalam jiwanya yang mampu mengetuk dinding jiwa yang mampu memberikan daya dorong kedalam kebersihan ruhani, kelurusan aqidah, kelembutan rasa, kekuatan kata, gejolak jiwa ketegasan sikap dan ketajaman mata hati.
Sejalan apa-apa yang kita utarakan diatas, maka renngkapan ungkapan dalam QS. 47 : 4“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Demikianlah, apabila Allah akan membinaakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang gugur pada jalan Allah, Allah tida akan menyia-nyiakan amala mereka“
Dengan demikian optimisme adalah senjata asli yang mampu menambah kepercaaan diri dan mengeluarkan jiwa dari kubangan pesimisme yang gelap, sehingga optimisme berkaitan erat dengan ketenteraman jiwa dan berbaik sangka kepada Allah.
3. PENUTUP
Yang menjadi pertanyaan kita seberapa jauhkan kita dapat menumbuh kembangkan satu kekuatan membangkitkan optimisme dala kehidupan sehari-hari dalam suasana kepastian dalam abad ini, dimana setiap orang yang memiliki kekuasaan lebih menekankan arti kesadaran yang bersifat dengan penuh kputusasaan, kekalahan, dominasi kebatilan yang mendorong mereka bersifat apatisme dan bersikap masa bodoh yang tidak ingin mengambil tanggung jawab dan akhirnya sifat keteladanan sebagai pemimpin tidak ada dan hidup dalam topeng kepalsuan.
Jadi telah tumbuh kesadran materialistik dalam hidup mereka, itulah satu tangtangan bagi saudara muslimku, bagaimana cara mendapatkan energi optimisme dan menanamkannya dalam diri dan sanubari kita ? Dalam hal ini ada langkah-langkah pikiran seperti yang terungkap dibawah :
- Jangan tumbuhkan pikiran negatif dari sebuah persoalan, melain kan lihatlah dari sisi pikiran positif untuk tetap kita mempertahankan satu kekuatan pikiran ketaatan dan melepaskan diri dari pikiran maksiat.
- Lihatlah selalu bagian gelas yang penuh dan jangan melihat bagiannya yang kosong yang mendorong manusia hancur yang hanya melihat warna pucat dan melupakan warna putih yang berbinar, oleh karena itu hati-hati dalam berita baik telivisi maupun media cetak.
- Kuatkan dalam pikiran bahwa percayalah bahwa Allah tidak pernah mengabaikan, dengan izin Allah masa depan dengan belajar dari sebab yang pertama adalah optimisme.
- Jadilah orang yang senantiasa merasa puas bahwa duka hari ini akan berbalik menjadi kegembiraan, oleh karena itu renungkan ungkapan dalam QS. 3 : 173“ (Yaitu) orang-orang (yang menta`ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”
- Renungkan ungkapan barang siapa bersikap Zuhud terhadap dunia, dunia akan mendatanganginya dalam keadaan tunduk.
- Tenanglah rezeki anda di langit sebagaimana yang diungkapkan dalam QS. 51 : 22“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu“.
- Hindari putus asa dan jangan perneh mendekatinya, renungkan ungkapan QS. 13 : 28“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.“
- Renungkanlah bahwa optimisme merasakan gerakan pikiran yang sehat dan postif ; untuk mencintai dan berbagi dengan orang lain ; mendorong terus kemampuan dalam perubahan ; dengan daya dan kekuatan Allah sekarang aku bisa melakukan pekerjaan ini ; ambillah manfaat dari pengalaman sukses pada masa lalu ; ambillah dari sukses dari orang lain ; jangan biarkan tumbuh ungkapan-ungkapan seperti putus asa, kemalasan atau bentuk-bentuk ngkapan penghancur harapan.
- Perlu diketahi bahwa optimisme menanamkan harapan dan mempertebal kepercayaan diri dan memberi daya dorong kedalam semangat bekerja, dengan begitu kebaikan dan ketaatan yaitu dengan cara memikirkan karunia Allah, kerajaan-Nya dan keajaiban kekuasaan-Nya.
10.Jadilah orang yang senantiasa menyayangi, mengasihi dan memberi, hiduplah dengan sederhana tidak usah merepotkan diri dengan hal-hal yang tidak perlu. Segeralah mencintai orang lain dan bantulah mereka semampu anda
11.Buang jauh-jauh pikiran yang negatif dan detruktif dari pikiran anda Dan berusahalah untuk memantapkan pikiran yang sehat itu dalam diri anda, niscaya anda mendapatkannya dengan izin Allah Swt. Oleh karena itu, kabar gembira untuk memotivasi untuk memperbanyak dan meningkatkan amal saleh
12. Dengan menumbuh kembangkan optimisme yang kita harapkanAdalah satu kedisiplinan dan kewaspadaan, sehingga renungkan apa-apa yang terungkap dalam QS. 8 : 60“ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
dan QS. 49 : 14“ Orang-orang Arab Badwi itu berkata: “Kami telah beriman”. Katakanlah (kepada mereka): “Kamu belum beriman, tetapi katakanlah: “Kami telah tunduk”, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi sedikitpun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
98. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
DALAM MENINGGALKAN SEDIH MENGUBAH NASIB
- 1. PENDAHULUAN
Cobalah anda mengungkit daya ingat bahwa segala tempat dapat dipenuhi oleh isinya selain dari tempat ilmu. Tempat ilmu makin diisi makin bertambah besarnya. Tempat ilmu ialah di akal. Semakin bertambah seemakin terasa kebodohan kita. Orang yang merasa diri pandai ialah orang yang tidak menambah pengetahuan.
Sejalan dengan ungkapan diatas, maka bekerja berarti hidup. Banyak orang hidup, tetapi pada hakekatnya seperti orag mati. Mereka tidak merasakan rahasia kehidupan. Jadi mereka tidak melakukan suatu kebaikan untuk diri mereka sendiri dan tidak menciptakan masa depan bagi bangsanya, oleh karena itu renungkan ungkapan dalam :
QS. 9 : 7“ Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang, dan hati mereka telah dikunci mati, maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad).“
Dengan mengungkapkan surat diatas, ingatlah bahwa bekerja memang lawan kesedihan. Sebaliknya mengangur adalah teman kesusahan, oleh karena itu dengan bekerja menjadi tumpuan dalam usaha-usaha melespakan diri dari kesedihan.
Sejalan dengan apa yang kita ungkapkan diatas, marilah sejenak kita renungkan ungkapan dalam : QS. 3 : 139“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.“
QS. 16 : 127“ Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
QS. 3 : 173“(Yaitu) orang-orang (yang menta`ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”
Dengan memperhatikan hal-hal yang terungkap dalam surat dan ayat tersebut diatas, apabila engkau mengalami suatu bencana maka katakan dan tanyalah dirimu dengan pertanyaan eperti :
1) Kemungkinan terburuk apakah yang mungkin akan terjadi berikutnya ? ;
2) Persiapkanlah dirimu untuk menerimanya dan menanggungnya ;
3) Lakukan dengan tenang upaya untuk memperbaiki dan melunakkan kemungkinan terebut.
- 2. MELEPASKAN DIRI DARI KESEDIHAN
Kesedihan yang ditimbulkan oleh dorong syetan kedalam pikiran menjadikan sesuatu yang memperberat penderitaan. Oleh karena itu, hilangkan kesdihan sekarang juga dan nikmatlah karunia karunia Allah kepadamu.
Dengan demikian apakah engkau menghendaki kebahagian dan ketenteraman ? Ingatlah bahwa engkau tidak akan mendapatkannya kecuali kamu meningkatkan kekuatan berpikir dalam ketaatan maka ala yang ada, Yang Mahahidup dan sdisitu terbuka pintu anda akan berusaha terus beriman kepada sang Penciptamu, Tuhan alam semesta yang mengendalikan segala yang ada
Jadi ingatlah untuk selalu mengungkit daya ingat anda kedalam satu kebiasaan yang terus menerus anda bina untuk melepaskan diri dari kesedihan karena jangan sedih karena kesedihan hanya membuatmu menyesal masa lalu, tapi pikirkan apa yang terjadi saat ini karena hidup anda dibentuk oleh pikiran anda sediri, oleh karena itu belajar menjadi satu kebutuhan untuk mempersiapkan diri dalam proses berpikir dalam usaha melihat masa depan.
Berdasarkan apa-apa yang telah kita utarakan diatas, ingatlah bibit sedih menjadi satu kekuatan yang dapat mendorong manusia kedalam apa yang disebut „Kecemasan“, oleh karena itu tidak ada gunanya menangisi yang telah berlalu yang berdampak membuatmu takut alk
Sedih yang berlarut-larut mendorong menjadi kecemasan, sedangkan kita dapat memahami bahwa kecmasan adalah racun kehidupan sehingga menyebabkan ciutnya hati dan wajah cemberut, maka kuatkan pikiran anda kedalam ketaatan dan berpikir positip. Oleh karena itu ingatlah bahwa kesedihan tidak akan bisa mengembalikan sesuatu yang telah hilang, tidak akan mendatangkan manfaat apapun.
- 3. PENUTUP
Kebutuhan meninggal sedih dalam usaha mengubah nasib, sangat ditentukan oleh suatu keinginan untuk meningkatkan daya kemauan yang kuat untuk berubah, oleh karena itu gerakkan daya ingat anda dalam perubahan kedalam keinginan untuk mengubah nasib anda
Oleh karena itu reungkan makna surat dan ayat ini“ QS. 48 : 12“ Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mu’min tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.“
Sejalan dengan ungkapan diatas, maka renungkan kembali hal-hal yang terungkapkan dalam WAKTU : „Sediakan waktu untuk membaca karena itu sumber hikmat ; Sediakan waktu untuk tertawa karena itu musiknya jiwa ; Sediakan waktu untuk berpikir karena itu pokok kemajuan ; diakan waktu untuk beramal karena itu pangkal kejayaan ; Sdiakan waktu untuk kegembiraan karena itu membuat muda selalu ; Sedia waktu untuk beriman karena itu adalah induk dari segala ketenteraman hati“
Jadi untuk menghilangkan kesedihan yang mampu mendorong manusia menjadi kecemasana sebagai racun kehidupan, maka cobalah anda untuk merenung sejenak sebagai kekuatan dalam menjalankan perjalanan hidup abadi sebagai satu kekuatan energi yang mendorong kedalam pikiran anda hal yang terkait dengan „HIDUP (hijarah, insyaf, durhaka, usaha, perbaikan) ; MATI (malaikat, ajal, takdir, ilahi) dan WAKTU (seperti apa yang kita ungkapkan diatas).
Dengan demikian, tingkatkan cara berpikirmu, karena engkau diciptakan untuk tugas yang besar yaitu beribadah kepada Allah dan meramaikan bumi. Cintailah Allah dan Rasul-Nya; oleh karena itu, ingatlah bahwa esuatu kejadian yang keruh akan menjadi lebih keruh kalau berurusan dengan orang yang kotor jiwanya. Tetapi akan jernih sendirinya kalau berurusan dengan orang yang suci bathinnya.
99. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
DALAM USAHA MEMBANGUN KEBAHAGIAN
- 1. PENDAHULUAN
Belajar mendalami makna „Hidup, Mati dan Waktu“ berarti anda berusaha untuk membangun „Kebahagian“ artinya setiap manusia sebagai mukmin, maka engkau dalam kenikmatan yang besar sebagai orang yang bahagia. Jadi pikirkan tidak ada kamus dalam jiwa anda untuk menolak kebahagian. Mulailah gerakkan daya kemauan yang kuat untuk mewujudkan apa itu kebahagian, jangan ditunda-tunda karena syetanlah yang menakuti-nakutimu.
Renungkan apa yang teruang dalam QS. 93 : 11“ Dan terhadap ni’mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).
Belajar meningkatkan pemahaman atas kepercayaan (ISLAM) dan keyakinan (IMAN) adalah nikmat yang terbesar dan ketahuilah bahwa dunia ini bertabiat menghimpun antara dua hal yang saling berlawanan. Oleh karena itu, terimalah ia apa adanya, hubungkan dirimu dengannya dan tundukkan dirimu untuk rela menerima taqdir apa pun dari Allah. Bersikap lurus dan lembah lembut. Berilah maaf dan ampunan, serta bersikaplah toleran, lalu pejamkan mata dari kekurangan dan aib orang lain.
Sejalan apa yang kita pikirkan diatas, maka belajarlah dari ungkapan seperti „ Bertambah luas dalam memanfaatkan unsur jiwa (Kesadaran, Kecerdasan, Akal), bertambah luas hati, bertambah luas hidup bertambah datangnya bahagia. Bertambah sempit pula hidupnya dan bertambah datangnya claka“
Oleh karena itu, renungkan bahwa barang siapa yang mencintai sesuatu ia akan diperbudak oleh yang dicintainya itu. Orang sufi menganggap cinta dunia itu pokok segala kejahatan. Jadi dalam memahami dunia, renungkan bahwa „alam ini lahiriahnya berupa tipuan sementara batihiniahnya berupa pelajaran. Diri (nafsu) melihat kepada lahariahnya yang menpu sementara kalbu melihat kepada bathinnya yang menjadi pelajaran“ Jadi jangan tertipu pada yang tampak, apa yang tampak tidak selalu seperti yang sejatinya. Kenalilah sifat dunia dengan hatimu, wilayah kesadaranmu. Dengan begitu engkau akan selalu menemukan makna sebab dan pesan di balik semua peritiwa. Jangan sadarkan penglihatanmu pada nafsu.
- 2. BANGUNLAH SATU KEBAHAGIAN SAAT INI
Yang menjadi pertanyaan, adakah daya kemauan yang kuat untuk membangun satu kebahaian saat ini ? Dalam hal ini sangat tergantung kebiasaan anda berpikir, kita telah mengungkapkan pentingnya anda memahami makna „Waktu, Hidup, Mati“ seperti yang telah kita utarakan dalam tulisan sebelumnya.
Oleh karena itu, berhasil apa tidaknya maksud kita tergantung kepada keberanian hati kita. Orang yang putus asa lenyap keberaniaannya. Putu asa adalah sifat yang segala hal sejahat-jahatnya. Punggung pedang kalau diasah necaya tajam juga.
Jadi dengan kepercayaan dan keyakinan bangunkanlah daya kemuan untuk mewujudkan kebahagian saat ini bertolak dari atu pikiran bahwa eungguhnya Allah membebani anda esuai dengan apa yang diberikan-Nya kepada anda. Sungguh keliru sekali apabila anda menyangka bahwa modal anda adalah emas dan perak yang ada pada anda. Sebenarnya, modal anda yang asli itu adalah ejumlah anegerah, kecerdasan, kemampuan dan kebebasan yang telah diberikan Allah kepada anda. Dan termasuk unsur asli dalam kekayaan anda adalah kesehatan yang empurna dan kesejahteraan yang memancar dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang merupakan nikmat-nikmat Allah kepada Anda, yang dapat anda pergunakan dalam kehidupan sekehendak anda.
Namun aneh kebanyakan manusia meremehkan kekayaan asli yang mereka miliki itu, yang tidak dicampuri oleh orang lain. Sikap tak menghargai seperti ini adalah kekufurun yang pantas mendapat celaan dan teguran. Dale carnegie berkata : Apakah anda bersedia menjual kedua biji mata anda dengan harga satu milyard? Cobalah anda renungkan kembali bahwa coba anda hitung kekayaan anda berupa anugerah Allah yang tak ternilai ini, kemudian kumpulkan bagian-bagiannya, maka anda akan melihat bahwa ia tidak dapat dinilai dengan emas yang telah kumpulkanlah. Jadi tidak memikirkan apa apa yang kita punyai, tetapi selalu memikirkan apa yang tidak kita punyai.
Sejalan apa yang kita utarakan diatas, maka berpikir, kemauan dan bekerja adalah alat untuk melaksanakan cita-cita. Berpikir anda banyak dan berkatalah anda sendiri. Oleh karena itu, kita berharap anda mau mengubah hidup anda, sehingga yang bisa mengubah kehidupan anda adalah diri anda sendiri. Ubahlah hidup anda menjadi lebih dinamis dan semangat memasuki usaha-usaha membangun kebahagian saat ini, yakinlah semoga Allah selalu membimbing anda.
- 3. PENUTUP
Walaupun kita tidak dapat mengetahui, bagaimana hidup kita yang akan datang kita tidak mengetahui buruk dengan baik tidak bercerai dengan kita. Hdup seperti roda pedati karena itu pergunakan sehat sebelum sakit, kuat sebelum lemah, lapang sebelum sempit, kaya sebelum miskin, muda ebelum tua dan hidup sebelum mati.
Dengan demikian, apa yang kita pikirkan dalam usaha-usaha yang kita inginkan kedalam wujud kebahagian saat ini, sudah saat bersyukur dengan segala nikmat yang Allah berikan.
100. KEBIASAAN PIKIRAN MENJELAJAH SUARA ATR
DALAM MENJEBERANGI BATU KARANG
1.PENDAHULUAN
Jangan terjang batu karang, seperti halnya bertindak dengan nafsu sama dengan berlayar kelautan di waktu badai dan topan sedang mengamuk.
Oleh karena itu, orang bijak seharusnya bersikap seperti air. Air itu tidak menerjang batu karang. Ia justeru membelainya dari kanan dan kirinya, dari atas dan bawahnya. Renungkan seperti yang terungkap dalam suatu Hadits Mulia „Orang mukmin itu bagai pohon yang kuat. Meski ditiup angin hingga miring ke kanan dan kekiri ia tidak tumbang“
Menyeberangi batu karang maka pikirkan adanya gap atau kesenjangan dalam pola pikir, oleh karena itu perlu adanya perubahan pola pikir dalam memandang hal-hal yang terkait seperti apa yang telah kita ungkapkan pada bagian terdahulu mengenai „Keteladanan, Kegembiraan dalam kegelisahan, Gelisah hati, Gelisah jiwa, Bahagia-sabar-ridha, Berbaik sangka kepada Allah, Optimisme, Sedih, Kebahagian“, oleh karena itu janganlah lumpuh-kan kebiasaan kedalam kesiapan menjalani dalam perubahan pola pikir bahwa barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah menunjukkan baginya jalan menuju Syurga.
2. JANGAN TERJANG BATU KARANG
Sejenak kita renungkan apa yang yang terungkap dalam Hadis Qudsi bahwa „Barang siapa yang mendekatkan dirinya kepadaku sejengkal, maka akan akan mendekatkan diri kepadanya satu hasta. Dan barang siapa yang mendekatkan dirinya kepadaku satu hasta , maka aku akan mendekatkan diri kepadanya satu depan. Dan apabila ia menuju kepada dengan berjalan, maka aku akan menyongsongnya dengan berlari“
Oleh karena itu, peruahan pola pikir menuntu jadilah orang bijak, jadi jangan terjang batu karang, ingatlah bahwa kebijaksanaan ialah seperti membunuh ular dalam benih, pemukul tidak patah, tanah tidak lambang, benih tidak rusak tetapi ular tetap mati, artinya maksd sampai, orang tidak tersinggung dan kita merasa lega.
Dengan begitu, kendatipun berapa kesulitan yang dihadapi tetapi bibir tetap tesenyum. Walaupun remuk dalam hati tidak terbayang pada muka. Harimau kata hati tetapi kambing juga kata mulut, kendadatipin hati panas tetapi otak hndaklah dingin.
Memperhatikan uraian diatas, maka bila engkau ingin melakukan sesuatu, tetapi rasanya tidak mngkin, maka pikirkan untuk melakukanyang lain atau pikirkan cara lain agar bisa mlakukannya, tapi jangan bersedih karena belum berhasil, perjelaslah segala urusanmu sebelum engkau melakukannya.
Sejalan dengan apa yang kita pikirkan diatas, maka ingatlah keada keuntungan orang yang bertaqwa : Karena bahaya otaknya aman saja tidak gelisah, tidak mengeluh dan tidak bergoncang jiwanya, suka menahan marah, tidak aka mengerjakan menurut kemauan nafsunya.dengan cara tidak melawan dan tidak menjang batu karang. Maksudnya janganlah engkau lawan secara langsung para pemimpinmu, baik dalam pekerjaan maupun lainna terutama jika engkau memang bersalah atau lalai.
3.PENUTUP
Seberapa jauh kemampuan kita dalam menyeberangi batu karang karena setiap kesulitan pasti ada jalan keluarnya, seperti halnya bagi orang yang bekerja tak ada hari yang panjang. Bekerja itu adalah satu obat yang menyehatkan jiwa. Hasil pekerjaan itu lebih baik dari perkataan yang bagus.
Oleh karena itu, berpikir, kemauan dan bekerja adalah alat untuk melaksanakan cita-cita. Berpikir anda banyak dan berkatalah anda sedikit. Artinya bersikaplah pemaaf dan lapang dada. Renungkanlah apa yang terungkap dalam :
QS.42 :40”Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa mema’afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”
QS.41 :34” Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia”
Dengan memperhatikan hal yang terungkap dalam surat diatas memberikan satu kekuatan kedalam jiwa anda untuk dapat memahami bahwa temanmu adalah penghiburanmu dan obat bagi dukamu, sehingga dngan perjuangan yang tidak mengenal susah dan payah tak mengenal sakit dan senang dapat memuliakan diri seseorang.Gagal dalam kemuliaan lebih baik dari menang dalam kehinaan.