PENDAHULUAN
Gambaran kedewasaan manusia ditentukan oleh kedewasaan berpikir dalam usaha-usaha secara berkelanjutan untuk membangun kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intelektual kedalam bersikap dan berperilaku.
Oleh karena itu, setiap manusia dewasa dapat membayangkan tak ada dusun yang begitu sunyi sehingga tak dapat dicapai oleh sinar rembulan berkilauan, demikian juga tak ada seorang manusia pun yang tak dapat melihat kebenaran Ilahi dan tak memasukkannya ke dalam hatinya, asalkan ia membuka lebar-lebar jendela akal budinya, maka disitulah manusia dituntut untuk memanfaatkan kekuatan berpikir melalui “otak dan hati” yang didukung oleh kekuatan modal spiritual kedalam kedewasaan rohaniah.
Bertolak dari pikiran diatas, manusia harus mampu memfungsikan alat pikiran berupa “kesadaran, kecerdasan dan akal” secara terintergrasi kedalam proses berpikir. Bila hal tersebut terjadi, maka seseorang tidak boleh berambisi untuk menjadi pemimpin kecuali ia memiliki potensi “modal spiritual” sehingga ia mampu menuntun dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan masyarakat.
Jadi modal spiritual memberikan daya dorong yang kuat kedalam “kedewasaan rohaniah” agar mampu memotivasi kedalam kedewasaan sosial, emosional dan intelektual. Dengan begitu ia memahami sepenuhnya makna “jabatan” dalam hidupnya dalam usaha-usaha untuk mengaktualisasikan “manusia siapa, darimana dan kemana?”
Dengan memahami sepenuhnya makna uraian diatas, maka dalam usaha mewujudkan kedewasaan hidup manusia sangat ditentukan kemampuan manusia memfungsikan modal spiritual kedalam alat berpikir, apa yang disebut dengan “kesadaran, kecerdasan dan akal” kedalam proses berpikir yang terintergrasi dalam memecahkan semua persoalan dianutnya, misalkan sebagai muslim, maka kewajiban berpegang tegug kepada Qur’an dan Sunnah.
Bertolak dari pemikiran yang kita uangkapkan diatas, maka yang kita maksudkan dengan “MODAL SPRITUAL” adalah semangat jiwa yang menuntun keseimbangan amalan bathin yang lebih tinggi dengan amalan lahir dalam memberikan arah kekuatan pikiran untuk mengaktualisasikan kesadaran, kecerdasan dan akal kedalam sikap dan perilaku dalam kehidupan manusia.
Jadi modal spiritual adalah pondasi untuk meletakkan “sistem pikiran” dalam kehidupan manusia untuk tumbuh dan berkembang kedalam pemahaman “input berpikir” kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan enteletual, agar membentuk “proses berpikir yang sejalan dengan “output berpikir” dari jiwamu dan sempurnakanlah keutamaannya. (more…)